Selasa, 07 Juli 2009

engkaulah yang tepat bagiku

Mengalun merdu irama darahku saat kulihat guratan merah di wajahmu, tersirat lelah harimu ketika Hilmi kecil menginginkan suport energi dari sang ibu.

Saat aku terlelap kau setia mengawal kasih sayang
Saat ku lelah kau hadir dengan energi jiwamu
Jika ku terlena engkau datang bak halilintar lalu segera kau dinginkan dengan air hujan

Maafkan daku jika pernah terlalu menghitung kekuranganmu.
Sebuah visi ideal tidak harus dilalui dengan proses yang linier, bisa juga eksponen.
Pergulatan emosi jiwa dan kesempurnaan memang perlu pengorbanan, agar jiwa lebih matang.
Mulai kupahami jika Allah bukan hanya memberikan yang terbaik bagiku, melainkan juga yang TEPAT untukku.
Ya Allah berkahilah kami dengan cahayaMUyang tidak pernah redup. Amin

RTA Milono Street, 08 07 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar